Coretan Mahasiswa Sejarah
Sejarah dan Peradaban Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Minggu, 18 Februari 2018
Kamis, 04 Januari 2018
Cara Mengupload File Word, Excel, PPT maupun PDF ke Blog
Cara Menambahkan File Word, Excel, PPT maupun PDF ke Blog
1. Silahkan Login ke https://drive.google.com/ dengan akun gmail kamu.
2. Kemudian klik Baru untuk mengupload file.
3. Pilih file yang akan di Upload, tunggu sampai proses Upload selesai.
4. Jika sudah selesai, klik file yang sudah di upload tersebut.
5. Kemudian klik file tersebut, lalu klik Bagikan.
1. Silahkan Login ke https://drive.google.com/ dengan akun gmail kamu.
4. Jika sudah selesai, klik file yang sudah di upload tersebut.
5. Kemudian klik file tersebut, lalu klik Bagikan.
6. Maka akan muncul Sharing Settings pilih Dapat Komentar, klik Lanjutkan.
7. Pada pilihan Siapa yang bisa mengakses file tersebut, klik Ubah pilih Aktif-Siapa saja orang yang memiliki tautan, klik Simpan.
8. Copy link yang ada pada Tautan Berbagi ke Notepad
9. Login ke Blog.
10. Klik Entri Baru.
11. Silahkan buat postingan, untuk menambahkan file, klik tab Edit HTML bukan Compose.
10. Klik Entri Baru.
11. Silahkan buat postingan, untuk menambahkan file, klik tab Edit HTML bukan Compose.
12. Copy script berikut pada edit HTML :
<iframe src="https://docs.google.com/viewer?srcid=(paste disini)&pid=explorer&chrome=false&embedded=true" width="800" height="800"></iframe>
<iframe src="https://docs.google.com/viewer?srcid=(paste disini)&pid=explorer&chrome=false&embedded=true" width="800" height="800"></iframe>
13. Pada tulisan paste disini letakkan link yang kita copy dari Google Drive tadi khusus untuk yang berwarna biru saja :
https://drive.google.com/file/d/0B5LibGNeKaUEdmlaYXZGOGpOaFU/view?usp=sharing
https://drive.google.com/file/d/0B5LibGNeKaUEdmlaYXZGOGpOaFU/view?usp=sharing
14. Sehingga menjadi :
<iframe src="https://docs.google.com/viewer?srcid=0B5LibGNeKaUEdmlaYXZGOGpOaFU&pid=explorer&chrome=false&embedded=true" width="800" height="800"></iframe>
<iframe src="https://docs.google.com/viewer?srcid=0B5LibGNeKaUEdmlaYXZGOGpOaFU&pid=explorer&chrome=false&embedded=true" width="800" height="800"></iframe>
15. Kemudian Publikasikan Postingan
16. Silahkan Lihat Hasilnya. Selesai.
16. Silahkan Lihat Hasilnya. Selesai.
Terimakasih, Semoga bermanfaat..
Makalah Fawatihus Suwar Mata Kuliah Ulumul Qur'an
Makalah
FAWATIHUS
AL-SUWAR
Diajukan pada diskusi kelas mata
kuliah : Ulumul Qur’an
Dosen Pengampu : 1. Prof. Dr. H.
Nurwadjah Ahmad EQ, MA
2. Suparman Jassin, M.Ag
Disusun Oleh :
Kelompok 8
Aceng Ahmad 1175010004
Arum Sofina 1175010019
Dani Ramdani 1175010029
PROGRAM STUDI : SEJARAH DAN
PERADABAN ISLAM
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UIN SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2017
KATA PENGANTAR
Segala
puji bagi Allah SWT, Tuhan seru sekalian alam. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan-Nya
kepada Nabi Muhammad SAW yang diutus sebagai rahmat bagi sekalian alam,
berserta keluarga dan para sahabatnya serta para pengikutnya yang setia sampai
hari kemudian.
Makala
ini kami buat dengan maksud untuk menunaikan tugas kami mengenai Fawatihus Suwar. Hemat saya usaha penyusunan dalam makalah ini akan memberi banyak manfaat dan
memperluas ilmu pengetahuan.
Akhirnya, hanya kepada Allah
SWT kami mohon, semoga usaha ini merupakan usaha yang murni bagi-Nya dan
berguna bagi kita sekalian sampai hari kemudian.
Dan
tak lain yang kami harapkan adalah syafaat, berkah darimu ya Muhammad. Semoga
kita selalu dalam lindungan Illahi Rabbil Izzati, dan mampu meneladani
kemulia anakhlaqmu yang teruntai di dalam sunnah-nabawiyahmu. Aamiin Ya Rabbal
Aalamiin.
Bandung,
30 Desember 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................. i
Daftar Isi ....................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan
A.
Latar Belakang ................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah ............................................................................... 1
C.
Tujuan Penulisan ................................................................................. 2
Bab II Pembahasan
A.
Pengertian Fawatihus Suwar............................................................... 3
B.
Macam-macam Fawatihus Suwar ....................................................... 4
C.
Kedudukan Fawatihus Suwar ........................................................... 10
D.
Pendapat Ulama tentang Huruf Fawatihus Suwar .......................... 11
Bab III Penutup
A.
Simpulan ............................................................................................ 14
B.
Saran .................................................................................................. 14
Daftar Pustaka ............................................................................................. 15
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Belajar Al-Quran telah banyak dilakukan oleh para ulama dan sarjana tempo
dulu, termasuk para sahabat pada zaman Rasulullah saw. Hal itu tidak lepas dari
disiplin dan keahlian yang dimiliki oleh mereka masing-masing. Ada yang mencoba
mengelaborasi dan melakukan eksplorasi lewat perspektif keimanan historis,
bahasa dan sastra, pengkodifikasian, kemu’jizatan penafsiran serta telaah
kepada huruf-hurufnya.
Kondisi semacam itu bukan hanya merupakan tanggung jawab seorang
Muslim untuk memahami bahasa-bahasa agamanya. Tetapi sudah berkembang kepada
nuansa lain yang menitikberatkan kepada studi yang bersifat ilmiah yang
memberikan kontribusi dalam perkembangan pemikiran dalam dunia Islam. Kalangan
sarjana Barat banyak yang melibatkan diri dalam pengkajian Al-Quran, dengan
motivasi dan latar belakang kultural maupun intelektual yang berbeda-beda.
Al-Quran sebagaimana diketahui terdiri dari 114 surat, yang di awali
dengan beberapa macam pembukaan (Fawatih Al-Suwar), di antara macam
pembuka surat yang tetap aktual pembahasannya hingga sekarang ini huruf
muqatha’ah. Menurut Watt, huruf-huruf yang terdiri dari huruf-huruf alphabet (hijaiyah)
ini, selain mandiri juga mengadung banyak misterius, karena sampai saat ini
belum ada pendapat yang dapat menjelaskan masalah itu secara memuaskan.
B. Rumusam Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang
dikemukakan diatas dapat
dirumuskaN rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa Pengertian Fawatihus Suwar ?
2.
Apa Macam-macam Fawatihus Suwar ?
3.
Bagaimana Kedudukan Fawatihus Suwar ?
4. Bagaimana
Pendapat Ulama tentang Huruf Fawatihus Suwar ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan penulisan makalah atau karya tulis ini adalah sebagaimana berikut:
1.
Untuk mengetahui Pengertian dari
Fawatihus Suwar.
2.
Untuk mengetahui Macam-macam Fawatihus Suwar.
3.
Untuk mengetahui Kedudukan Fawatihus
Suwar.
4.
Untuk mengetahui Pendapat Ulama
tentang Huruf Fawatihus Suwar.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Fawatih Al-suwar
Kata Fawatih
al-Suwar berasal dari
bahasa Arab, sebuah kalimat yang terdiri dari susunan dua kata, fawatih dan
al-Suwar. Menurut bahasa
“fawatih” adalah bentuk jamak dari kata
“fatih” yang artinya pembukaan atau
permulaan. Sedangkan Al-suwar adalah
bentuk jamak dari kata Al-suwar yang
artinya sekumpulan ayat-ayat al-Qur’an yang mempunyai awalan dan akhiran. Jadi,
“fawatih al-suwar” diartikan dengan
beberapa pembukaan dari surat-surat al-Qur’an atau macam-macam awalan dari
surat al-Qur’an. Istilah fawatih al-suwar
(pembuka-pembuka surat) dalam al-Qur’an bisa disebut juga dengan Awail
al-suwar (permulaann-permulaan surat).
Menurut
Dr. Shubhi as Sholeh dalam kitabnya “Mabahits Fi Ulumil Qur’an”, fawatih
al-suwar berbeda dengan huruf muqqotha’ah.
Karena huruf muqotha’ah merupakan
salah satu macam fawatih suwar.
Menurutnya, seluruh surat-surat dalam al-Qur’an dibuka dengan sepuluh macam
pembukaan, dan salah satunya adalah huruf-huruf hijaiyah yang terputus (huruf muqothah’ah).
Sedangkan
menurut Az-zumarkasyi dalam tafsirnya, mengenai huruf-huruf ini ada beberapa
pendapat, pertama nama surat, kedua sumpah Allah. Tuhan bersumpah dengan dia.
Ketiga, disebut huruf itu di permulaan surat, supaya menarik perhatian orang
yag diperdengarkan Al-Qur’an kepadanya. Adapun pendapat As-Sayuthi menerangkan,
bahwa yang demikian itu suatu rahasia (sir) dari rahasia-rahasia yang hanya
diketahui oleh Allah SWT sendiri.
Menurut
Ibn Abi al-Ishba`, istilah fawatih adalah jenis-jenis
perkataan yang membuka surah-surah dalam al-Qur’an. Jenis jenis perkataan itu
dibagi menjadi sepuluh, yaitu:
a. Istiftah bi
al-Sana'
b. Istiftah bi
al-Huruf al-Muqatta'ah
c. Istiftah bi
al-Nida'
d. Istiftah bi
al-Jumal al-Khabariyyah
e. Istiftah bi
al-Qasam
f. Istiftah bi
al-Syart
g. Istiftah bi al-Amr
h. Istiftah bi
al-Istifham
i. Istiftah
bi al-Du'a'
j. Istiftah
bi al-Ta'lil
B.
Macam-macam Fawatih As-Suwar
1. Pembukaan dengan Pujian
kepada Allah (Al-Istifham bi Al-Tsana)
yaitu:
a. Menetapkan
sifat-sifat terpuji dengan menggunakan hamdalah, yakni dibuka dengan Alhamdulillah yang
terdapat pada 5 surah yaitu sebagai berikut:
1)
Surah Al-Fatihah dengan lafal
“ الْعَالَمِيْنَ رَبِّ
أَلْحَمْدُلِلَهِ ”
2)
Surah Al-An’am dengan lafal “خَلَقَ السَّموَاتِ
وَالأَرْضَ أَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ "
3)
Surah Al-Kahfi dengan lafal “بْدِهِ الْكِتب لحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ أَنْزَلَ عَلَى عَ ”
4)
Surah Saba’ dengan lafal “أَلْحَمْدُلِلّهِ
الَّذِيْ لَهُ مَافِى السَّموَاتِ وَالأَرْضِ“
5)
Surah Fathir dengan lafal “أَلحَمْدُلَلّه الَّذِيْ
فَاطِرِالسَّموَاتِ والْأَرْضَ”
b. Mensucikan
Allah dari sifat-sifat negatife dengan menggunakan lafal tasbih yang terdapat
pada tujuh surah yaitu :
1) Surah Al-Isra’ dengan lafal:
سُبْحنَ الَّذِيْ اَسْرى
بِعَبْدِهِ
لَيْلًا
“ maha suci Allah yang telah memperjalankan hambaNya
pada suatu malam”.
2) Surah Al-A’la dengan lafal:
سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ
الأَعْلىَ
“ sucikanlah nama Tuhanmu yang paling tinggi”.
3) Surah Al-Hadid dengan lafal:
سَبَّحَ لِلهِ مَافِى السَّموَاتِ
وَالأَرْضِ
“ semua yang ada dilangit dan yang ada dibumi
bertasbih pada Allah ( menyatakan kebesaran Allah”.
4) Surah Al-Hasyr dengan lafal:
“السَّموَاتِ وَمَا فِى الأَرْضِ سَبَّحَ لِلهِ مافِى”
“ telah bertasbih kepada Allah apa yang ada dilangit
dan apa yang ada di bumi”.
5) Surah Al-Shaff dengan lafal:
“ سَبَّحَ لِلهِ مَا فِى
السَّموَاتِ وَمَا فِى اًلأَرْضِ ”
“ telah bertasbih kepada Allah apa saja yang ada
dilangit dan apa saja yang ada dibumi”.
6) Surah Al-Jum’ah dengan lafal:
يُسَبِّحُ لِلهِ ما فِى
السَّموَاتِ وَمَا فِى
الأَرْضِ
“ telah bertasbih
kepada Allah apa saja yang ada dilangit dan apa saja yang ada dibumi”.
7) Surah Al-Taghabun dengan lafal:
“ سَبَّحَ لِلهِ مَا فِى
السَّموَاتِ وَمَا فِى اًلأَرْضِ ”
“ telah bertasbih kepada Allah apa saja yang ada
dilangit dan apa saja yang ada dibumi”.
2. Pembukaan dengan Huruf-Huruf Yang Terputus-Putus (Al-Ahruf Al-
Muqatha’ah)
Pembukaan dengan huruf-huruf ini terdapat
dalam 29 surah dengan
memakai 14 huruf tanpa diulang yaitu:
Pembukaan surah-surah
tersebut dalam pembukaan surah-surah Al-Qur’an
disusun dalam 14 rangkaian, yang terdiri atas kelompok:
a. Kelompok
sederhana, yakni pembukaan yang hanya satu huruf, terdapat pada 3 surah, yakni Shad (surah shad), Qaf (surah Aaf), Nun
(surah Al-Qalam).
b. Kelompok
yang terdiri dari dua huruf, terdapat pada 9 surah, yakni Haamim (surah Al-Mukminun, Asy-syura, Al-Zukhruf, Ad-Dukhan,
Al-Jatsiyah), Al-Ahqaf). Thaaha
(surah Thaha), Thaasiin (surah
An-Naml), Yaasin (surah Yaasiin).
c. Kelompok
yang terdiri atas 3 huruf, terdapat pada 13 surah yakni Alif laam miim (surah Al-Baqarah, Ali-Imran, Ar-ruum, Luqman, dan
surah sajdah); Alif laam raa (surah
Hud, Yunus, Ibrahim, dll) Thaa saa miim
(surah Al-Qasas dan Asy-syuara’)
d. Kelompok
yang terdiri dari empat huruf, yakni Alif
lam miim raa (surah Ar-rad) dan Alif
lam mim sha’ (surah Al-Araf).
e. Kelompok
yang terdiri atas lima huruf, yakni kaaf
haa yaa ’ain sha (surah Maryam) dan Haa
miim ‘ain siin qaaf (surah al-Sura)
3.
Pembukaan dengan panggilan Istiftah bii Al-Nida
ini ada 3 macam
terdapat pada 9 surah
yaitu:
a. Nida
untuk nabi dengan term يا أيها النبي pada surah
Al-ahzab, At-tahrim dan At-thalaq.
b. Nida
untuk nabi dengan term ياأيها المزمل pada
surah Al-muzammil.
c. Nida
untuk nabi denga term ياأيها المدثر pada
surah Al-Muddatsir
d. Nida
untuk orang-orang beriman dengan termياأيها الذين امنوا Pada
surah Al-maidah, Al-Hujurat, dan Al-mumtahanah
e. Nida
untuk orang-orang secara umum dengan term ياأيها الناس Pada
surah An-nisa dan Al-Haj.
4.
Pembukaan dengan Kalimat Berita (Al-Istifhah fi Al-jumlah Al-
khobariah)
Dalam pembukaan surah ada dua macam, yaitu:
a. Kalimat Nomina (Jumlah
Al-Ismiah)
Kalimat ini terdapat dalam
11 surah, yaitu :
1)
Surah At-Taubah dengan lafal “بَرَاءَةٌمِنَ اللّهِ وَرَسُوَلِهِ “
2)
Surah An-Nur dengan lafal “ سُوْرَةٌ اَنْزَلْنهَا وَفَرَضْنهَا “
3)
Surah Az-Zumar dengan lafal “ تَنْزِيْلُ الكِتبِ مِنَ اللّهِ العَزِيْزِالحَكيْمِ
“
4)
Surah Muhammad dengan lafal “ الَّذِيْنَ كَفَرُوَا وَصَدُّوْا عَنْ سَبِيْلِ
اللّهِ “
5)
Surah Al-Fath dengan lafal “ إِنَّافَتَحْنَالَكَ فَتْحًا مُبِيْنًا “
6)
Surah Ar-Rahman dengan lafal “ اَلرَّحْمنُ عَلَّمَ الٌقُرْانَ “
7)
Surah Al-Haqqah dengan lafal “ الْحَآقَّةُ مَاالحَآقَّةُ “
8)
Surah Nuh dengan lafal “ إِنَّااَرْسَلْنَانُوْحًاإِلَى قَوْمِهِ “
9)
Surah Al-Qadr dengan lafal “ إِنَّااَنْزَلْنهُ فِى لَيْلَةِالقَدْرِ “
10)
Surah Al-Qaqi’ah dengan lafal “ أَالْقَارِعَةُ مَاالْقَارِعَةُ “
11)
Surah Al-Kautsar dengan lafal “ إِنآَاَعْطَيْنَاكَ الكَوْثَرَ “
b. Kalimat Verba (Al-jumlah Fi’liah)
Kalimat ini terdapat pada
12 surah, yaitu :
1) Surah Al-Anfal dengan lafal ”
يَسْئَلُوْنَكَ عَنِ الأَنْفالِ “
2) Surah An-Nahl dengan lafal ”
أَتَى أَمْرُاللّهِ فَلَاتَسْتَعجِلُوْهُ “
3) Surah Al-Anbiya’ dengan lafal ”
إِقْتَرَبَ لِلنَّاسِ حِسَابُهُمْ “
4) Surah Al-Mu’minun dengan lafal
” قَدْاَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ “
5) Surah Al-Qamar dengan lafal ” إِقْتَرَبَتِ
السَّاعَةُوَانْشَقَّ القَمَرُ “
6) Surah Al-Mujadilah dengan lafal
” قَدْسَمِعَ اللّهُ قَوْلَ الَّتِى تُجَادِلُكَ “
7) Surah Al-Ma’arij dengan lafal ”
سَأَلَ سَآئِلٌ بِعَذَابٍ وَاقِعٍ “
8) Surah Al-Qiyamah dengan lafal ”
لَآأُقْسِمُ بِيَوْمِ القِيَامَةِ “
9) Surah Al-Balad dengan lafal ”
لَآأُقْسِمُ بِهذَالْبَلَدِ “
10) Surah Abas dengan lafal ”
عَبَسَ وَتَوَلَّى “
11) Surah Al-Bayyinah dengan lafal
” لَمْ يَكُنِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْامِنْ أَهْلِ الكِتبِ وَالْمُشْرِكِيْنَمُنْفَكِّيْنَ
12) Surah At-Takatsur dengan lafal
” اَلْهكُمُ الـتَّكَاثُرُ ”
5.
Pembukaan dengan Sumpah ( Al-istifhah Al-qasam)
Sumpah
yang digunakan dalam pembukaan surah-surah al-Qur’an ada tiga
macam
dan terdapat dalam 15 surah.
a. Sumpah dengan Benda-Benda
Angkasa, terdapat dalam 8 surah yaitu:
1) Surah Ash-Shaaffat dengan lafal
” وَالصَّفّتِ صَفَّا “
2) Surah An-Najm dengan lafal ”
وَالنَّجْمِ إِذَا هَوَى “
3) Surah Al-Mursalaat dengan
lafal ” وَالْمُرْسَلتِ عُرْقًا “
4) Surah An-Nazi’at dengan lafal
“وَالنَّزِعتِ غَرْقًا “
5) Surah Al-Buruj dengan lafal ”
وَالسَّمَاءِذَاتِ البُرُوْجِ “
6) Surah Ath-Thariq dengan lafal ”
وَالسَّمَاءِوَالطَّارِقِ “
7) Surah Al-Fajr dengan lafal ”
وَالَفَجْرِوَلَيَالٍ عَشْرٍ “
8) Surah Asy-Syams dengan lafal ”
وَالشَّمْسِ وَضُحهَا “
b. Sumpah dengan Benda-Benda Bawah, terdapat dalam 4 surah yaitu:
1) Surah Adz-Dzariyat dengan lafal
” وَالذَّارِيتِ ذَرْوًا “
2) Surah Ath-Thur dengan lafal ”
وَالطُّوْرِوَكِتبٍ مَسْطُزْرٍ “
3) Surah At-Tin dengan lafal ”
وَالتِّيْنِ وَالزَّيْتُوْنِ “
4) Surah Al-‘Adiyat dengan lafal ”
وَالْعدِيتِ ضَبْحًا “
c. Sumpah
dengan waktu, terdapat dalam 3 surah yaitu:
1) Surah Al-Lail dengan lafal ”
وَالَّيْلِ أِذَايَغْشَى “
2) Surah Adh-Dhuha dengan lafal ”
وَالضُّحَى “
3) Surah Al-‘Ashr dengan lafal ”
وَالْعَصْرِ “
6. Pembukaan dengan Syarat
(Al-Istiftah Bilsyarth)
Syarat-syarat yang dipakai Allah sebagai pembukaan
surah-surah Al- Qur’an ada 2 macam dan
digunakan dalam 7 surah, sebagai berikut:
a. Syarat yang masuk pada jumlah ismiyah, dipakai diawal 3
surah
diantaranya:
1)
Surah At-Takwir dengan lafal ” إِذَالشَّمْسُ
كُوِّرَتْ “
2)
Surah Al-Infithar dengan lafal ”
إِذَالشّمآءٌفَطَرَتْ “
3)
Surah Al-Insyiqaq dengan lafal ”
إْذَالسَّمآءٌانْشَقَّتْ “
b. Syarat yang masuk pada jumlah fi’liyah, dipakai
diawal 4 surah,
diantaranya:
1)
Surah Al-Waqi’ah dengan lafal ” إِذَا وَقَعَتِ
الوَاقِعَةِ “
2) Surah Al-Munafiqun dengan lafal
” إِذَا جَاءَكَالمُنفِقُرْنَ “
3) Surah Az-Zalzalah dengan lafal
” إِذَازُلْزِلَتِ الأَرْضُ زُلْزَالَهَا “
4) Surah An-Nashr dengan lafal ”
إِذَاجَاءَنَصْرُاللّهِ وَالْفَتْحِ “
7. Pembukaan dengan Kata
Kerja Perintah (Al-istiftah Bil al-amar)
Ada 6 fi’il amar yang dipakai
untuk membuka surah-surah al-Qur’an, yang terdiri dari 2 lafal dan digunakan
untuk membuka 6 surah-surah sebagai berikut:
a. Dengan fi’il Amar إِقْرَأْ yang hanya untuk
membuka satu surah yaitu Surah Al-‘Alaq.
b. Dengan
fi’il amar قُلْ, yang digunakan dalam 5 surah sebagai berikut:
1) Surah Al-Jinn dengan lafal ”
قُلْ أُوْحِيَ إِلَيَّ أَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌمِنَ الجِنِّ “
2) Surah Al-Kafirun dengan
lafal”قُلْ يآأَيُّهَاالكفِرُوْنَ ”
3) Surah Al-Ikhlash dengan lafal ”
قُلْ هُوَاللّهُ أَحَدٌ “
4) Surah Al-Falaq dengan lafal ”
قُلْ أَعُوْذُبِرَبِّ الفَلَقِ “
5) Surah An-Nas dengan lafal ”
قُلْأَعُوْذُبِرَبِّ النَّاسِ “
8. Pembukaan dengan Pertanyaan
(Al-Istiftah bi Al-Istifham)
Bentuk pertanyaan ini ada dua macam, yaitu:
a. Pertanyaan positif (Al-Istifhaamu
Al-Muhiibiyyu), yaitu bentuk
pertanyaan yang dengan kalimat
positif yang tidak ada alat negatifnya.
Terdapat dalam 4 surah yaitu:
1). Surah Ad-Dahru, dengan lafal:
“ هَلْ أَتَى عَلَى الإِنْسَانِ حِيْنٌ مِنَ الدَّهْرِ
”
“ bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa”.
2). Surah An-Naba’, dengan lafal:
“ عَمَّ يَتَسآءَلُوْنَ. عَنِالنَّبَإِالعَظِيْمِ
”
“ tentang apakah mereka saling bertanya-tanya. Tentang berita yang
besar”.
3). Surah Al-Ghasyiyyah, dengan
lafal:
“ هَلْ أَتكَ حَدَيْثُ مُوْسَى
”
“ sudah datangkah kepadamu berita (tentang) hari pembalasan”.
4). Surah Al-Ma’un, dengan lafal:
“ أَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِ
”
“ tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama”.
b. Pertanyaan negatif, yaitu pertanyaan yang dalam
kalimat negatif.
Diantaranya:
1) Surah al-Insyirah dengan lafal
” أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرْكَ “
2) Surah Al-Fiil dengan lafal ”
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحبِ الفِيْلِ “
9. Pembukaan Dengan Doa
(Al-Istiftah Bi Ad-Du’a)
a. Do’a atau harapan yang berbentuk kata
benda (Ad-Du’aaul Ismiyyu)ada di 2 surat yaitu:
1). Surah Al-Muthaffifin, dengan lafal:
“وَيْلٌ لِلْمُطَفِّفِّيْنَ ”
“ kecelakaan besarlah bagi
orang-orang yang curang”.
2). Surah Al-Humazah, dengan lafal:
“
لِكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَ ةٌ وَيْلٌ
”
“ kecelakaan bagi setiap
pengumpat lagi pencela
c. Do’a atau harapan yang berbentuk kata kerja (Ad-Du’aaul
Fi’liyu) membuka satu surah saja
yaitu surah Al-Lahab
“ تَبَّــتْ
يَدَاأَبِى لَهَبٍ وَتَبَّ ”
10. Pembukaan dengan Alasan
(Al-Istiftah bi al-ta’lih)
Hanya terdapat dalam surah Al-Quraisy, dengan lafal:
“ لإِيْلفِ قُرَيْشٍ
”
“karena kebiasaan
orang-orang Quraisy”
C. Kedudukan Fawatihus
Suwar
Fawatihus Suwar
Al-Qur’an memiliki banyak keistimewaan dari segi makna dan kebahasaan. Fawatihus suwar merupakan salah satu
realitas keistimewaan misterius yang terdapat di dalam Al_Qur’an . Pemaparan
tentang fawatihus Suwar, khusunya
menyangkut Al-Huruf Al Muqotta’ah, tidak banyak bahkan hampir tidak ada yang
berhasil mengungkapkan latar belakang ataupun keterangan yang valid yang secara
historis bisa membuktikn hubungan-hubungan fawatihus
suwar.Dari segimakna, memang banyak sekali penafsiran-penafsiran spekulatif
terhadap huruf-huruf itu. Dikatakan spekulatif, karena
penafsiran-penafsiran mengenai hal itu tidak didahului pengungkapan konteks
historisnya. Lain halnya dengan Fawatihus
Suwar dalam bentuk lain misalnya Al
Qosam (sumpah), An Nida’
(seruan), Al Amr (perintah), Al Istifham (pertanyaan) dan
lain-lain.Urgensi terhadap fawatihus
suwar tidak terlepas dari konteks penafsiran Al-Qur’an.
Pengggalian-penggalian makna yang terlebih dahulu akan memberikan
nuansa tersendiri, baik yang didasarkan pada data historisyang konkrit ataupun
penafsiran yang menduga-duga. Lebih dari itu tentu saja kitatetap meyakini
eksistensi Al-Qur’an, kebesarannya, keagungannya, juga rahasiakemu’jizatannya.
Adapun beberapa manfaat fawatihus suwar:
1. Sebagai
Tanbih ( peringatan ) dan dapat memberikan perhatian baik bagi
nabi,maupun umatnya dan dapat menjadi
pedoman bagi kehidupan ini.
2. Sebagai
pengetahuan bagi kita yang senantiasa mengkajinya bahwa dalam
fawatih as-suwar banyak sekali hal-hal yang
mengandung rahasia - rahasia
Allahyang kita tidak dapat mengetahuinya,
3. Sebagai
motivasi untuk selalu mancari ilmu dan mendekatkan diri kepada
Allah SWT.
Untuk menghilangkan keraguan terhadap al-Qur,an terutama
bagi kaum muslimin yang masih lemah imannya karena sangat mudah terpengaruh
oleh perkataanmusuh -musuh islam yang mengatakan bahwa al-qur’an itu adalah
buatan Muhammad. Dengan mengkaji Fawatih
al-Suwar kita akan merasakan terhadap keindahan bahasa al-Qur’an itu
sendiri bahwa al-Qur’an itu datang dari Allah SWT.
D. Pendapat Ulama
tentang Huruf Fawatihus Suwar
Para ulama salaf dalam menyikapi
ayat-ayat mutasyabih yang terletak pada awal surat berpendapat bahwa ayat-ayat
tersebut telah tersusun sejak azali sedemikianrupa, melengkapi segala yang
melemahkan manusia dan mendatangkan seperti Al-Qur’an.Karena kehatian-hatiannya,
mereka tidak berani member penafsiran dan tidak berani mengeluarkan pendapat
yang tegas terhadap huruf itu.Dan mereka berkeyakinan bahwa Allah sendiri yang
mengetahui tafsirannya. Hal ini menjadi suatu kewajaran yang berlaku bagi ulama
salaf karena dalam hal teologi pun menolak terjun dalam pembahasan tentang
hal-hal yang suci seperti ungkapannya[14] : “Istimewa Allah adalah cukup
diketahui, hal ini harus kita percayai, mempersoalkan hal itu adalah bid’ah”.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Asy-Sya’bi yang dikutip oleh Subhi Sholih
menyatkaan “ Huruf awalan itu adalah rahasia Al-Qur’an ”. Hal ini sebagaimana
diperjelas dengan perkataan Ali bin Abi Tholib.“Sesungguhnya bagi tiap-tiap
kitabada saripatinya, saripati Al-Qur’an iniadalah huruf-huruf Hijaiyah”. Abu
Bakar Ash-Sidiq pernah berkata: “ Di tiap-tiap kita ada rahasianya, rahasia
dalam Al-Qu’anadalah permulaan-permulaan surat”. Pendapat atau penafsiran para
mufasir tentang Fawaithus Suwar:
1. Mufasir dari Kalangan
Tasawuf. Ulamaa tasawuf berpendapat bahwa
fawatihus
Suwar adalah huruf-huruf yang tepotong-potong yang masing-
diambil
darinama Allah, atau yang tiap-tiap hurufnya merupakan penggantian
dari
suatu kalimat yang berhubungan denganyang sesudahnya atau hurufitu
menunjukkan
kepada maksud yang dikandung oleh surah yang surah itu
dimulai
dengan huruf-huruf yang terpotong-potong itu.
2. Mufasir Orientalis Pendapat
yang palinng jauh menyimpang dari kebenaran
adalah
dari seorangorientalis yang bernama Noldeke dari Jerman, yang
kemudian
dikoreksi, bahwa awalan surat itu tidak lain adalah huruf depan
dan
huruf belakang dari nama-namapara sahabat Nabi. Misalnya: Huruf Sin
adalah
dari nama Sa’ad Bin Abi Waqosh,Mim adalah huruf depan dari nama
Al-Mughiroah,
huruf nun adalah dari namaUsman Bin Affan.
3. Al-KhuwaibiAl-Khuwaibi
mengatakan bahwa kalimat- kalimat itu
merupakan
tasbih bagi Nabi.Mungkin ada suatu waktu Nabi berada dalam
keadaan
sibuk dan lain sebagainya.
4. Rasyid RidhaAs-sayyid
menurut rasyid ridha tidak membenarkan al-quwaibi
diatas,
karena nabi senantiasa dalam keadaan sadar dan senantiasa menanti
kedatangan
wahyu.Rasyid ridha berpendapat sesuai dengan ar-Razi bahwa
tanbih
ini sebenarnya dihadapkan kepada orang-orang musyrik mekkah dan
ahli
kitab madinah. Karena orang-orang kafir apabila nabi membaca al-
Qur’an
mereka satu sama lainmenganjurkan untuk tidak mendengarkannya,
seperti
dijelaskan dalam suratfushilat ayat 26.
5. Mufasir
Dari Kalangan Syi’ah, Kelompok syi’ah berpendapat bahwa jika
huruf-huruf
awalah itu dikumpulkansetelah dihapus ulangan-ulangannya
maka
akan berarti : “Jalan Ali adalahkebenaran yang kita pegang teguh”.
Perwakilan
itu kemudian dijawab olehkelompok Ahlul Sunnnah, dan
jawabannya
berdasarkan pengertian yang merekaperoleh dari huruf-huruf
awalan
itu yang juga dihapus di ulangan-ulangannya dengan mengatakan
“Benarlah
jalanmu bersama kaum Ahlu Sunnah”. Dari pendapat para ahli
tentang
Fawatihus Suwar, dapat dilihat bahwa pentakwilan sebuah ayat
sangat
banyak macamnya. Hal ini boleh jadi didasari oleh pendidikandan
ilmu-ilmu
yang dimilikinya serta kecenderungan mereka mengkaji Al-
Qur’an secara
lebih luas.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari segi makna fawatih al-suwar berarti
pembuka-pembuka surah karena posisinya yang mengawali perjalanaan teks-teks
setiap surah. Macam-macam Fawatihus Suwar yaitu Istiftah bi al-Huruf
al-Muqatta'ah, Istiftah bi al-Nida', Istiftah bi al-Jumal al-Khabariyyah,
Istiftah bi al-Qasam, Istiftah bi al-Syart, Istiftah bi al-Amr, Istiftah bi
al-Istifham, Istiftah bi al-Du'a', Istiftah bi al-Ta'lil. Fawatihus
SuwarAl-Qur’an memiliki banyak keistimewaan dari segi makna dan kebahasaan.
Fawatihus suwar merupakan salah satu realitas keistimewaan misterius yang
terdapat di dalam Al-Qur’an. Di tiap-tiap kata ada rahasianya, rahasia
dalam Al-Qu’anadalah permulaan-permulaan surat”. Pendapat atau penafsiran para
mufasir tentang Fawaithus Suwar juga berbeda-beda seperti yg telah dijelaskan
pada Pembahasan sebelumnya.
B. Saran
Sebagai umat Muslim yang meyakini rukun Iman yang salah
satunya Iman kepada kitab-kitab Allah, diantaranya Al-Qur’an merupakan hal yang
sangat penting untuk mempelajari Ilmu-ilmu Al-Qur’an yang salah satu cabangnya
adalah tentang Fawatihus Suwar. Karena semakin dikaji ayat Al-Qur’an itu, maka
semakin luas pengetahuan kita. Semoga makalah Ulumul Qur’an tentang Fawatihus
Suwar ini dapat menjadi tambahan referensi untuk mengkaji tentang Fawatihus
Suwar.
DAFTAR
PUSTAKA
Hermawan, Acep.
2011. Ulumul Qur’an Ilmu Untuk Memahami
Wahyu. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rosihon, Anwar. 2013. Ulumul Qur’an. Bandung: Pustaka Setia.
Hasbi, Teuku Muh. 2013. Ilmu-ilmu Al-Qur’an (Ulum Al-Quran).
Semarang :Pustaka Rizki
Putra.
Langganan:
Postingan (Atom)